Kamis, 27 Oktober 2016

Cerpen Percintaan

Edit Posted by with No comments

KEINDAHAN AKAN CINTA


Seperti malam ini, aku membuka jendela kamarku dan memandang bintang-bintang dilangit yang diciptakan Tuhan. Bintang- bintang malam ini sangat banyak sekali, berkelap-kelip menghiasai langit malam yang hitam pekat. Disisi lain bulan terlihat tersenyum gembira.
“Tililit…….Tililit……!” tiba-tiba terdengar suara handphoneku tanda ada pesan (SMS) masuk.
Siapa ya…….? Pikirku. Tanpa pikir panjang aku langsung membuka handphoneku. Ternyata itu dari nomor yang tidak aku kenal. Aku lalu mengirim pesan (SMS)pada nomor itu “ ini siapa ya?” Tanyaku. Tidak lama kemudian nomor itu sms dihandphoneku lagi.
“Tililit……Tililit……..!”.Dan……….
 Aku Damian…..! jawab sms dari nomor itu.
 Haaaaa ……..apa benar ini Damian temanku dulu? Itulah yang terlintas dipikiranku saat itu. Belum hilang pikiran itu, dia sms lagi dan berkata” aku Damian teman SMP mu dulu.
 Ternyata apa yang aku pikirkan itu benar bahwa itu Damian teman SMPku dulu, tapi aku belum terlau percaya sebelum bertemu langsung dengan dia.
Dua hari  berlalu , aku dan Damian saling mengirim dan menjawab pesan (SMS). Pada hari ketiga, dengan berani  Damian mengajakku  untuk bertemu , agar aku tidak ragu lagi dengan dirinya.Kita janjian memutuskan bertemu  di Wonokusumo, tepatnya di LBB(Lembaga Bimbingan Belajar) ku. Suara Adzan Ashar pun terdengar. Saya harus segera berangkat les.
“ Novi, cepat ayo berangkat les..! teriak ayahku.
“Iya, Ayah sebentar aku ganti baju dulu”.
“Ya sudah, Ayah tunggu didepan” kata ayahku.
“Brem…………brem……!” suara sepeda motorku.
Sepeda motorku meluncur dengan santai. Tapi , tak terasa aku sudah sampai di LBB.  Tanpa membuang – buang waktu aku langsung masuk kelas dan duduk sendiri, karena belum ada satupun teman yang datang. Dan …….
“Mbak…..mbak permisi ya…!” kata seorang lelaki
“Ehem…. Iya mas silahkan..” jawabku. Tanpa menengok siapa yang ada dibelakangku.
“ Mbak……mbak…..mbak….mbak!”panggilnya padaku terus. Entah itu menggoda atau bagaimana aku tidak tahu. Medengar kata-kata itu terus yang tidak kunjung berhenti, aku jadi naik darah. “ apa sich mau kamu, bisa gak berhenti panggil-panggil aku terus”bentakku pada lelaki itu. Dan  ketika menoleh kebelakang. “Haaa…. Damian..!”.
Saat berada didekat Damian aku terasa  nyaman sekali. Kini kebekuan hatiku yang terdiam lama dimusim salju, kembali ceria dengan dengan musim semi yang kini tersebar.  Seperti banyak bunga dan kupu-kupu yang menghiasi. Hari ini cinta tanpa isyarat itupun melontarkan makna dan maksud dalam diriku. Hadirlah aku dan Damian, pasangan yang serasi menurut sahabatku dan sahabat Damian. Pasangan dari keindahan cinta yang sekarang berada di LBB. Dibangku ini, aku dan Damian berpandang dan tersenyum simpul, bermakna dan manis untuk dilihat. Damian mulai  berani menyatakan cinta padaku.
“Novi,kamu cinta gak ma aku?” Tanya Damian dengan sedikit malu-malu
“Cinta? Maksud kamu?”
“ Iya aku cinta kamu, kamu cinta aku gak?” paksa Damian untuk mendapat jawaban dariku.
“ Gak” jawabku tegas.
“ Tapi……!”
“Gak bisa nolak sama sekali maksudnya”.  Hehehe …..!
“Jadi kamu terima cintaku..”
“Ehem”
“Terimah kasih Novi, kamu sudah mau terima cintaku” “’’’                                             
Tak lupa juga kita saling mengucap janji.
“ Aku akan berusaha gak pernah selingkuh dari kamu beib, karena aku sangat mencintai dan menyayangimu.” Janji Damian padaku.
Beib adalah panggilan sayang Damian padaku.
Aku hanya tersenyum malu mendengar itu semua, tapi jujur aku merasa bahagia sekali. Tak lupa aku juga janji pada Damian “ aku insyaallah gak pernah selingkuh dari kamu.”  Kita pun menjadi  sepasang kekasih yang saling menyayangi dan mencintai selamanya.

Dengan itu semua, aku hanya mampu berfikir dan menafsirkan cinta itu tak ada yang tahu kapan, dimana dan pada siapa cinta itu singgah. Cinta bagai benda tanpa isyarat. Kedatangannya begitu saja seperti api yang tak sempat berisyarat pada kayu yang akan dibuatnya hangus dan menjadi abu. Siapa sangka pula kucing jatuh cinta pada seekor harimau.

0 komentar:

Posting Komentar